Pada 21 November 2024, Hizbullah mengklaim telah meluncurkan serangan besar terhadap pangkalan militer Israel, termasuk Hatzor Air Base yang terletak sekitar 150 kilometer dari perbatasan Lebanon. Dalam serangan tersebut, Hizbullah mengirimkan serangkaian rudal yang menargetkan pangkalan militer yang terletak di sekitar Ashdod, sebuah kota pelabuhan di bagian selatan Israel.
Serangan ini terjadi di tengah eskalasi ketegangan antara Hizbullah dan Israel, yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 setelah serangan dari kelompok Hamas terhadap Israel. Hizbullah mengungkapkan bahwa serangan ini adalah bagian dari respon mereka terhadap tindakan militer Israel di Lebanon, dan sebagai tanda perlawanan terhadap operasi Israel di Gaza. Menurut laporan, serangan tersebut memanfaatkan peluncuran beberapa rudal secara bersamaan, yang menunjukkan kemampuan militer Hizbullah yang semakin canggih.
Panglima Hizbullah, Hassan Nasrallah, telah berulang kali mengingatkan bahwa kelompok tersebut siap untuk melancarkan serangan lebih besar jika Israel tidak menghentikan agresinya di Gaza. Ketegangan yang semakin meningkat ini menunjukkan bahwa perang di kawasan tersebut dapat meluas, melibatkan lebih banyak pihak dan menambah kompleksitas konflik.
Hizbullah juga mengklaim telah menyerang fasilitas lain yang lebih jauh ke dalam wilayah Israel, termasuk Haifa Naval Base, yang sebelumnya sudah menjadi sasaran mereka dalam beberapa serangan. Serangan rudal ke Ashdod ini adalah salah satu yang paling signifikan dalam beberapa bulan terakhir dan menunjukkan potensi ancaman dari Hizbullah terhadap infrastruktur penting Israel.
Ke depan, eskalasi serangan seperti ini dapat memperburuk situasi di wilayah yang sudah sangat rentan, berpotensi melibatkan lebih banyak negara dan memperparah krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung. Serangan-serangan ini menjadi bukti bahwa konflik ini tidak hanya terbatas pada Gaza, melainkan juga meluas ke wilayah-wilayah sekitar yang turut terkena dampaknya.