Jakarta, KilasDunia – Industri otomotif terus bergerak menuju era elektrifikasi. Chevrolet, salah satu produsen mobil ternama, mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi Chevrolet Blazer bertenaga bensin dalam waktu dekat. Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk fokus pada kendaraan listrik (EV) dan mendukung mobilitas berkelanjutan.
Mengapa Produksi Dihentikan?
- Fokus pada kendaraan listrik – Chevrolet berinvestasi besar dalam pengembangan mobil listrik untuk mengurangi emisi karbon.
- Permintaan pasar berubah – Konsumen semakin tertarik dengan kendaraan listrik karena efisiensi dan kebijakan lingkungan yang lebih ketat.
- Regulasi yang lebih ketat – Banyak negara menerapkan kebijakan ramah lingkungan yang mendorong transisi ke kendaraan listrik.
Meskipun model bensin akan dihentikan, Chevrolet tidak meninggalkan model Blazer begitu saja. Perusahaan telah meluncurkan Chevrolet Blazer EV, sebuah SUV listrik yang menawarkan performa tinggi, teknologi canggih, dan desain futuristik.
Versi elektrik model-model tersebut tidak hanya dibedakan dalam hal powertrain dari model mobil berbahan bakar bensinnya, tetapi juga dari aspek gaya dan platform.
Keputusan Chevrolet untuk menghentikan produksi Blazer bertenaga bensin menandai perubahan besar dalam industri otomotif. Dengan transisi ke mobil listrik, Chevrolet berharap dapat bersaing di pasar yang semakin mengutamakan keberlanjutan dan inovasi teknologi.