Jakarta, KilasDunia – Xiaomi, raksasa teknologi asal China, baru saja mengumpulkan dana tambahan sebesar US$5,27 miliar atau sekitar Rp 87 triliun. Dana ini berasal dari penjualan 750 juta saham kelas B dengan harga diskon sebesar 4,1% hingga 7,4% dari harga penutupan HK$57 (Rp 121 ribu). Menurut laporan Reuters, Xiaomi berencana menggunakan dana tersebut untuk ekspansi bisnis, investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi, serta tujuan umum perusahaan.
Xiaomi Semakin Berkembang di Industri Teknologi
Tidak hanya mengumpulkan dana, Xiaomi juga mencatat pertumbuhan luar biasa dalam beberapa bulan terakhir. Pada kuartal pertama tahun ini, total dana ekuitas yang terkumpul di China mencapai US$16,8 miliar atau sekitar Rp 278,8 triliun, dua kali lipat lebih besar dibandingkan tahun lalu. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perkembangan industri teknologi di China yang semakin pesat.
Xiaomi dan Industri AI
Dalam industri teknologi, munculnya DeepSeek asal China telah mengguncang dominasi perusahaan teknologi Amerika Serikat dengan terobosan AI berbiaya rendah. Hal ini membuktikan bahwa industri teknologi China terus berkembang dan menarik perhatian investor global. Xiaomi pun tak ketinggalan dalam perkembangan ini, dengan terus berinvestasi pada teknologi AI dan memperkuat posisinya di industri global.
Ekspansi Xiaomi di Berbagai Sektor
Kinerja Xiaomi terus meningkat, dengan pertumbuhan hampir 50% pada kuartal keempat tahun lalu. Selain mengembangkan bisnis smartphone, Xiaomi juga semakin fokus pada pengembangan unit mobil listrik. Target pengiriman mobil listrik Xiaomi pada 2025 dinaikkan dari 300 ribu menjadi 350 ribu unit. Selain itu, Xiaomi juga berencana memperluas jaringan tokonya di China sepanjang tahun ini dan menargetkan pembukaan 10 ribu toko Mi Home di luar China dalam lima tahun ke depan.