Jakarta, KilasDunia – Pada Minggu malam, 2 Maret 2025, kawasan Puncak Bogor dilanda banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur sejak siang hari. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan infrastruktur dan berdampak pada ratusan warga.​

Banjir bandang ini mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka ringan. Selain itu, sebuah jembatan penghubung di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, putus, memutus akses bagi warga setempat. Sebanyak 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, terdampak langsung oleh banjir ini. ​

Seorang warga bernama Dedi menceritakan bahwa banjir terjadi tiba-tiba saat warga sedang melaksanakan shalat tarawih. Air meluap dengan cepat, membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri serta barang-barang berharga mereka. ​

Pemerintah Kabupaten Bogor telah meninjau lokasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan darurat. Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, mengimbau warga untuk tetap waspada dan saling membantu dalam menghadapi situasi ini. Selain itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurunnisa Setiawan, meminta pemerintah menyiapkan jembatan sementara untuk memudahkan akses warga yang terisolasi akibat jembatan putus. ​

Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan untuk membantu evakuasi warga dan penanganan darurat. Pemerintah daerah juga menyiapkan posko pengungsian bagi warga yang rumahnya terdampak banjir. Selain itu, evaluasi terhadap sistem drainase dan upaya reboisasi di daerah hulu akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.​

Banjir bandang di Puncak Bogor ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor.

Baca juga  Penjelasan BMKG: Ciri Megathrust Picu Tsunami, Ungkap Golden Time

News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *